Cerpen: Sepucuk Surat Untuk Herlin



Teumpat, Ceritamu - Sering aku rindu seseorang, yang aku juga tidak tahu siapa. Serta dimana keberadaannya, aku pun tidak tahu. Aku selalu berhati-hati menjaga hati, dan kini aku merasa jatuh cinta kepadanya. Aku mencintaimu dengan penuh rasa percaya, karena pertemuan kita sepenuhnya aku percayakan kepada Alam.

Kepadamu, maaf, langkah ini belum sampai untuk berhasil menemukanmu. Dimana pun keberadaan kamu, ketahuilah, telah serindu ini aku kepadamu meski waktu belum restui kita untuk saling berjumpa. Aku yakin, jika kita berjodoh, Alam akan menggerakkan keduanya, bukan salah satunya saja.
Saat ini, aku sedang belajar kepada alam yang mengajarkan aku tentang menunggu dan sabar, tanpa harus sekali pun mengutuk jarak serta waktu, yang menghalagi untuk kita bertemu.

Dalam ketiadaanmu, telah setulus ini aku mencintaimu. Serta sering bertanya kepada diri, di tempatmu kini, sampaikah ke hatimu merasakan ketulusanku ini?. Meski kamu belum aku ketahui siapa?, aku percaya, kita berada dalam pelukkan doa yang sama.


Jatuh cinta kepadamu aku seperti ditutun oleh tulang rusuk. Telah sedalam ini aku merasakan doa-doa yang kamu titipkan kepada-Nya. Terimakasih, telah sebaik ini menjaga aku seperti dokter yang mengobati pasiennya, bahkan lebih dari perawat yang merawat pasiennya, dalam banyak doa-Mu. Tanpa harus mengutuk jarak, serta waktu, semoga alam berbaik hati menyampaikannya kepadamu.


Aku percaya sepasang tulang rusuk tidak akan tertukar tempatnya. Walau di bagian bumi yang entah seberapa jauhnya terpisah. Alam selalu memiliki cara untuk menyatukan keduanya. Untuk kamu, tulang rusukku. Semoga saat ini kita sama-sama berdoa yang sama. Biarlah untuk sementara doa menjadi perantara untuk kita.


Aku ingin mencintaimu dalam ketaatanku kepada Tuhan. Aku ingin mencintai seseorang. Dimana kelak untuk memandangnya saja, aku menjadi halal. Walau sekarang aku belum mengenalmu. Aku yakin, jika waktu kita telah tiba, kita adalah dua yang direstui oleh Tuhan.


Selalu ada cinta yang tulus bagi mereka yang menyimpan cintanya di lagit doa. Semoga, kita salah satunya. Siapa pun kamu, dimana pun kamu berada. Semoga Tuhan menjagamu selalu hanya untuk aku. Aku percaya kita ada dalam pelukan doa yang sama. Walau aku belum bisa mendengar doa-doamu, aku aminkan segala doa baikmu untuk kita.

Sampai jumpa pada pertemuan kita yang nanti di selamatkan oleh doa, juga Tuhan. (-)


Related Posts