PEREMPUAN YANG MENOLAK TUA - Teumpat

PEREMPUAN YANG MENOLAK TUA

 

Perempun Yang Menolak Tua

Berjumpa Denganmu, Aku Merasa Beruntung


Ada bahagia yang tak terhinga ketika bertemu denganmu. Aku merasa beruntung. Saat menciptakanmu, aku berpikir mungkin saja Tuhan dalam keadaan bahagia.


Aku hanya sedikit menduga saja. Sebab setiap kali aku melihatmu tersenyum, aku merasakan kesejukan surga.


Berangkat dari doa yang sama. Andai doa seperti halnya kata kata cinta, entah bagaimana caranya alam menyusunnya hingga menjadi sebuah cerita kita terbaca begitu sangat sempurna.


Jatuh cinta kepadamu, kutemukan warna warni yang luar biasa. Tak sedikit pun, aku menemukan dia luntur. Ternyata benar, alam tidak pernah bercanda perihal kebaikannya. Boleh kukatakan penantian panjangku berakhir temu.


Tak ada yang aku inginkan, selain kamu. Satu kamu mampu mencukupkan seluruhku. Izinkan aku mengatakan, mendapingimu, seluruh waktuku akan kuberikan untuk memberikan segala yang terbaik untukmu.


Bukankah cinta memang seharusnya begitu? Aku memberimu segala terbaikku, lalu kamu lengkapi kurangku.


Cinta tidak rumit. Dia sederhana. Sesederhana aku mencintaimu. Sesederhana alam membawa kita ke peraduan tempat yang sama. Sesederhana waktu kebalikan kita ke tempat yang seharusnya.


Kita adalah dua yang ditakdirkan, lebih lama dari selamanya.


Kini untuku cukup, cukup kamu. Pegang tanganku, terpejamlah sedikit lama. Mari bersamaku merasakan sejuk nya doa doa kita yang disimpan oleh alam, lalu tersenyumlah. Untuk kebahagiaan, kita pantas mensyukurinya berulang kali.


Iya, nanti, setiap hari aku ingin terpejam dan terbangun dalam keadaan aku yang memelukmu dan menggengam tanganmu. Semoga alam semesta mengaminkan, semoga untuk kita, Tuhan memberikan restunya.


Bukankah, Doa itu jembatan cinta, penghubung terbaik antara Tuhan dan kita.


Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. 🙏

Hal.1  Selanjutnya>>


Related Posts