Hanya Sebatas Penasarannya Bukan Seorang Yang Pantas Untuk Mengisi Hatinya
Terkadang aku ingin belajar mencintai seseorang selain kamu. Akan tetapi, kenyataannya Tuhan tidak memberi aku restu.
Mungkin aku hanya butuh waktu saja, dimana aku dan kamu tidak seharusnya bertemu serta bercerita masalalumu juga masalaluku.
Sayangnya, tidak sekali pun waktu berpihak pada keinginanku. Ia terus berjalan mengelilingimu dengan segala rupa kenangannya bersamamu.
Tenang saja, aku sudah terlatih dengan sangat baik bagaimana harus bersabar.
Hingga saat ini, coba beri tahu aku, sesuatu apa yang dalam hidupmu tidak diterima dengan baik oleh hatiku.
Sejak hari itu dimana hatiku terjatuh hati padamu, aku berjanji pada diri sendiri untuk menerima seluruhmu, dan juga semua masa lalu.
Akan tetapi kenyataannya, tidak sekali pun kamu mengizinkan aku masuk ke dalam hidupmu.
Mungkin nanti aku hanya sebatas banyangan masa lalu. Yang lebih menyakitkan, aku hanyalah sebagai rasa penasaran, juga keingintahuanmu saja.
Aku tidak mampu berbuat apa apa. Memaksamu untuk mencintaku aku? Aku pun tak mampu.
Kini waktunya aku mesti berdamai dengan diriku sendiri. Bukan aku yang selama ini dalam pencarianmu. Suka atau tidak, aku akan menjauh dari hidupmu.
Izinkan aku terhenti. Bukan aku tidak lagi berjuang untuk kamu seorang yang aku cinta, bukan. Akan tetapi, aku cukup tahu diri. Tidak seharusnya hadirku justru mengusik ketenanganmu.
Mungkin, kamu tahu serela apa aku melepasmu? Setulus aku mencintaimu, sebesar sabarku menerima tidak menjadi satu satunya dalam hatimu.
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. 🙏
Hal.8 Selanjutnya>>
