Rindu Yang Terbalut Asa
Aku mungkin lupa, telah seberapa kali rindu mengusik ketentramanku. Telah berbagai cara aku kendalikan rindu ini dengan waktu. Tetapi, selalu saja rindu ini enggan menyatu.
Kepadamu, rindu ini terus berjatuhan. Wajahmu, senyumu yang surgawi, tidak pernah aku ingkari. Semoga disana kamu menjaga dirimu, seperti aku disini yang begitu sangat berhati hati menjaga hati ini agar tak terluka.
Izinkan aku sedikit mengeluh kepadamu? Andai saat ini engkau bisa temani aku, duduk di sampingku, lalu mendengarkan semua celotehku. Ingin aku menceritakan banyak hal, apa pun. Tetapi, merebut hatimu saja masih menjadi sesuatu yang belum sanggup aku lakukan.
Maafkan aku yang sering kali mengutuk pertemuan di antara kita "Mengapa Harus Berjumpa". Tenang saja, untukmu aku selalu setia menanti.
Engkau pasti tahu, rinduku atas namamu tidak pernah mengenal waktu. Maafkan aku, maafkan, karena aku tak mampu kendalikan rinduku.
Di mana pun saat ini keberadaanmu, berjanjilah untuk selalu menjaga diri serta hati dengan hati hati. Tak perlu berjanji kepadaku, anggap saja itu janjimu dengan dirimu sendiri.
Semoga saja, sibukmu dan sibukku dihitung oleh Tuhan sebagai sibuk yang memperjuangkan masa depan.
Semoga secepatnya alam semesta berpihak kepada kita.
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. 🙏
Hal.3 Selanjutnya>>