Perempuan Yang Merayakan Trauma
Sering kali aku menemukan kehilangan. Tetapi harus aku akui, melepaskanmu adalah adalah kehilangan yang begitu menyakitkan.
Lara ini aku pikir butuh banyak begitu banyak waktu untuk aku menyembuhkannya.
Sering kali aku mengutuk diri sendiri. Tentang kenapa harus engkau yang aku cinta. Dan tentang kenapa harus engkau yang melukai, dengan sehebat ini.
"Tak mudah menjadi aku," itu menurutmu. Coba beri tahu aku, sesuatu apa yang menurutmu aku pernah menyulitkanmu?
Aku percaya kepadamu, sepenuhnya. Tetapi, kamu? Kamu menghujani prasangka dan amarahmu sendiri tentang keraguan kepadaku. Pikiranmu dibunuh dengan kecurigaan yang kamu ciptakan oleh kamu sendiri, tentang aku.
Sesulit apa pun melewati hari, dimana segala tentangmu harus perlahan aku matikan dalam hati. Tetapi, trauma ini, biarlah hanya aku saja yang mengalami.
Cukup aku saja yang trauma, kamu jangan.
Kamu harus tetap kuat, karena aku ingin, ketika kamu menemukan seseorang yang baru, kamu mencintainya dengan sungguh sungguh, jangan pernah ada orang lain dalam hubungan suci tersebut.
Tak usah khawatir aku, aku akan segera bertemu waktu dimana semua tentangmu mati dalam hati serta ingatanku.
Jangan hadir kembali di kehidupanku, sekarang, aku ingin menjadi aku yang baru. Menjadi aku yang tak lagi mencintaimu.
Telah aku maafkan semua segala sesuatumu yang telah menyakiti aku.
Dalam perjalanan masing masing kita yang baru, semoga kamu dan aku bukan orang yang mengutuk masa lalu.
Tidak sedikitpun aku menyesal karena telah mencintaimu, kini aku tahu darimu aku tahu cara melepaskan, dan cara lain untuk mencintai seseorang.
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. 🙏
Hal.4 Selanjutnya>>